Senin, 09 November 2009

waKtu aPi meBakar riNdu


engkau api dan hujan dimusim semi
waktu api membakar rindu
separuh tubuhku menjadi belerang
arwah cinta bangkit kembali dalam kuburan
mengirim bangkai para penghianat
dalam tengkoraku,dada merah jambu
jenjang leher angsa penuh bulu
menari bagai panas tanpa bayangan
meremuk daging dan tulang nafsu
antara tidur dan mimpiku

engkau api dan hujan dimusim semi
waktu hujan menyiram rindu
separuh tubuhku menjadi ladang
tempat bersemi segala pujian
tak ada cinta yang berjamur di dada
kalimat tanpa jasad,pohon dan bunga
maencari jejak semesta di tengkuku
daun-daun menghijau dalam keemasan
menanggalkan duri dari tangkainya
antara hidup dan matiku


engkau api dan hujan dimusim semi
matamu kilat menembus dinding batu

separuh jiwaku menjadi abu
separuhnya lagi jadi tanaman

0 Comments:

Post a Comment